Proses Scheduling dan Log Analyzing pada Sistem Operasi

Nama                                            : Ilham Yoga Prabhaswara
NIM                                              : 1605551113
Mata Kuliah                                 : Network Operating System
Dosen                                           : I Putu Agus Eka Pratama S.T., M.T.
Jurusan / Fakultas / Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Udayana

Pada postingan sebelumnya, saya sudah membahas tentang scheduling. Kali ini saya akan membahas tentang beberapa jenis algoritma scheduling yang lain. Selain itu pula akan ada praktek untuk melihat isi dari file log yang ada pada linux.

1. Shortest Process Next (SPN)

Algoritma ini mengecek processing time (waktu pemrosesan / waktu eksekusi) setiap job. Pada setiap pemrosesan yang memiliki waktu terpendek, akan dimasukkan ke urutan antrian (queue) terdepan, dan begitu juga yang terpanjang akan berada diurutan paling belakang.

1. Feedback

Feedback fokusnya terletak bukan pada waktu eksekusinya, melainkan pada “berapa lama waktu yang dihabiskan untuk melakukan eksekusi”. Proses awal, masuk ke sejumlah antrian (queue) dengan memfokuskan kepada berapa lama waktu yang dihabiskan. Apabila waktu yang diperlukan melebihi batas, maka proses akan dilepaskan (release) sampai semua proses selesai. Apabila pada saat menggunakan algoritma ini proses tidak selesai, maka hendaklah gunakan algoritma Round Robin (RR).

Gambar algoritma feedback

1. Highest Response Ratio Next (HRRN)

Algoritma ini memilih job yang nilai Response Time nya terbesar (R). Nilai R diperoleh dengan rumus (W+S). W merupakan waiting time, atau waktu tunggu processor. S merupakan Service time.

1. Shortest Remaining Time (SRT)

Algoritma ini memilih waktu tunggu yang lebih pendek dari job yang lainnya. Pada saat job masuk ke queue, job tersebut memiliki waiting time (waktu tunggu). Apabila job yang beru masuk memilki waktu tunggu yang lebih sedikit dari job yang sedang di proses, maka job yang memiliki waktu tunggu terpendek itulah yang akan di proses. SRT dengan waktu job yang lama akan menimbulkan starvation (stuck) yang diakibatkan oleh waktu tunggu yang terlalu lama, sehingga proses tersebut akan mati (tidak dilanjutkan).

Peran penjadwalan (Scheduling) pada network operating system secara spesifik
1. Membantu penjadwalan dari semua service yang ada di dalam server
2. Memanfaatkan cron, dapat menentukan penjadwalan terhadap suatu proses
3. Dikaitkan dengan log dan cron, dapat membantu system administrator di dalam memperoleh data dan informasi mengenai system pada server (melalui bantuan sistem operasi)

Contoh peran penjadwalan itu seperti untuk mengetahui user mana, kapan, berapa resource yang dihabiskan untuk process dan service yang ada.

1. Melihat Log Sistem

Periksa dan amati log pada sistem Linux. Hal ini bertujuan untuk latihan mengamati log server di mesin remote via SSH nantinya. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Buka Terminal
2. Ketik “nano var/log/syslog”
3. Amati proses apa saja yang telah terjadi. Perlu diingat, apabila menjadi root, jangan melakukan perubahan pada file log.
4. Apabila nano belum terinstal, silakan install terlebih dahulu dengan mengetik “sudo apt-get install nano”

1. Melihat Semua File Log

Pertama-tama, kita harus mengetahui semua file log yang ada pada sistem operasi linux. Hal tersebut berguna untuk bahan penting bagi Sysadmin Linux. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buka terminal
2. Ketik “pwd”. Pwd ini berfungsi untuk memberi tahu posisi direktori yang sedang kita buka melalui terminal. Kemungkinan sekarang akan berada pada /home/nama-user , apabila belum, ketik “~”.
3. Pindah ke lokasi /var/log/ dengan menggunakan command “cd/var/log”
4. Lihat semua list file yang ada dengan menggunakan command “ls -lah” (Human Readable).
5. Amati setiap isi file dengan command “nano namafile”, apabila ada sub direktori silakan pindah ke direktori tersebut lalu amati lagi dengan menggunakan nano.

Sekian yang bisa saya sampaikan, sampai jumpa di postingan minggu depan.

Semoga bermanfaat